Wacana pendidikan dengan sistem barak atau semi-militer kembali mencuat di tengah kekhawatiran atas menurunnya kedisiplinan dan karakter pelajar. Tak sedikit yang mulai bertanya: apakah siswa yang dinilai “sulit diatur” perlu disekolahkan di tempat dengan aturan ekstrem demi membentuk kepribadian yang lebih baik?
Pendidikan Gaya Barak: Solusi Nyata atau Sekadar Menekan?
Model pendidikan dengan pendekatan disiplin ketat—mulai dari bangun subuh, baris-berbaris, hingga aturan makan dan tidur yang dijadwal ketat—dianggap sebagai cara instan mengubah perilaku siswa. Tapi, benarkah sistem ini bisa membentuk karakter positif secara mendalam, atau justru menimbulkan tekanan psikologis yang baru?
Baca juga: Disiplin Tanpa Trauma, Mungkinkah Pendidikan Keras Bisa Tetap Manusiawi?
Pendekatan seperti ini punya sisi positif dan negatif yang harus dipahami secara jernih:
-
Membangun Rutinitas dan Kedisiplinan Sejak Dini
Siswa belajar mematuhi aturan dan membentuk kebiasaan yang terstruktur setiap hari -
Melatih Mental Tangguh dan Rasa Tanggung Jawab
Lingkungan barak mendorong siswa untuk mengatasi tantangan fisik dan tekanan sosial dengan lebih mandiri -
Berisiko Menekan Kreativitas dan Emosi
Sistem serba aturan bisa menghambat siswa berekspresi dan mengembangkan sisi emosional serta sosial secara alami -
Tidak Cocok untuk Semua Tipe Anak
Setiap anak memiliki karakter dan kebutuhan psikologis yang berbeda. Model satu untuk semua bisa jadi malah kontraproduktif -
Efek Jangka Panjang Belum Tentu Positif
Disiplin karena tekanan bisa bersifat sementara. Tanpa pemahaman nilai di baliknya, siswa bisa kembali ke kebiasaan lama begitu keluar dari sistem
Pendidikan sejatinya bukan hanya soal mencetak murid yang patuh, tapi membentuk manusia yang sadar akan tanggung jawabnya sendiri. Sistem barak mungkin bisa membantu sebagian siswa menemukan ritme hidup yang lebih teratur, tapi tak bisa dijadikan solusi tunggal. Yang dibutuhkan adalah kombinasi antara disiplin, pendekatan psikologis yang manusiawi, dan pemahaman nilai-nilai hidup. Bukan hanya keras, tapi juga bijak.